Muhammad Saufi Ginting, Lentera Literasi yang Membumi

“Selamat, Kak!” ucap seseorang siang itu di status terbaru akun media sosial saya.
Awalnya dahi saya sedikit mengernyit. Siapakah Bapak yang begitu ramah ini? Sebelum status ini, beliau juga pernah mengomentari status saya bernada serupa. Spontan saya klik nama dan akhirnya melihat-lihat rekam jejak aktivitas di media sosialnya. Ternyata, Pak Saufi, seorang pegiat literasi asal Asahan, kabupaten tempat tinggal saya.

Saya cukup antusias berhasil menemukan beliau. Jujur sejak terjun ke dunia literasi sekitar 2013 lalu, saya kerap merasa sendiri karena belum mengenal orang atau komunitas offline di sekitar domisili. Saya iri pada teman-teman di kota lain yang bisa dengan mudahnya menemukan teman dalam perjalanan literasi. Mereka bisa berkumpul, membicarakan tentang mimpi-mimpi literasi yang ingin dicapai di masa depan serta cara-cara yang harus ditempuh untuk meraih impian.

muhammad-saufi-ginting.webp

Mendaftar sejak 2019, nyatanya 2021 menjadi tahun penuh kebersyukuran setelah pria ramah bernama Muhammad Saufi Ginting ini sukses menjadi salah seorang penerima SATU Indonesia Awards Provinsi kategori pendidikan.

Sebagai seorang pegiat literasi baca tulis asal Sumatera Utara, Saufi bergelut di bidang pendidikan nonformal, yakni melalui taman baca, kelas menulis, pelatihan kewirausahaan, dan pendampingan penulisan buku.

Dukungan Keluarga Halau Kendala yang Pasti Ada

bantuan-buku-azka-gemilang.webp

Saufi yang menginisiasi berdirinya Taman Baca Masyarakat (TBM) Azka Gemilang pada 18 Agustus 2012 ini, mengaku belum mengalami kendala berarti hingga saat ini karena ia mendapatkan banyak buku bantuan, baik dari individu maupun dari instansi, baik buku baru maupun bekas.

Selain itu, rezeki lain yang datang adalah terkait relawan. Banyak orang yang datang menawarkan diri menjadi relawan.

Diakui Saufi, hal yang mungkin menjadi sedikit kendala adalah manajemen waktu pengelolaan. Karena kehadiran TBM ini bersifat nonbiaya, maka perlu didahulukan pemenuhan hajat hidup keluarga terlebih dahulu.

Sebagai pengelola di percetakan buku Azka Gemilang, Saufi mengatakan bahwa di awal pendiriannya, TBM ini tidak mendapatkan dukungan pihak luar selain keluarga tercinta.

keluarga-saufi-ginting.webp

Istrinya, Halimah, anak-anak, serta isi dari dompet pribadi, adalah para pendukung yang membuat Saufi bisa melanjutkan mimpi dan asa bersama TBM Azka Gemilang.
“Alhamdulillah. Dukungan sekarang ini sangat banyak, baik dari instansi negara, swasta, masyarakat, hingga kepala lingkungan pun menjadi pendukung kegiatan.”

Jejak Juang Saufi Tak Harap Kembali

literasi-azka-gemilang.webp

Hanya memberi
Tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia
Lirik tersebut kiranya mewakili apa yang disampaikan oleh Saufi yang berupaya melaksanakan program kerja yang sudah dirintis, digagas, dan dikembangkan dengan optimal. Besar harapannya agar anak cucu terinspirasi sehingga mampu bergerak pula dalam dunia relawan.

Saufi begitu bersemangat mencerahkan dan mengembangkan literasi di Asahan sebab berangkat dari pengalaman begitu sulit mendapatkan bahan bacaan anak yang berkualitas di daerahnya. Pun didukung masa kecil yang tidak seberuntung anak lain yang bisa dengan mudahnya mendapatkan bacaan.
“Ya, kami mengalami kesulitan ekonomi waktu itu,” kenang Saufi.

Cita-Cita Mulia Saufi

dedikasi-saufi-ginting.webp

Saufi sangat ingin mendirikan sekolah tanpa biaya untuk anak SD. Di sekolah ini ia akan memberikan beasiswa kepada 20 anak selama 6 tahun. Apabila perjuangan ini mendapatkan respons baik, Saufi berniat memanfaatkan 50% waktu pribadi untuk kegiatan ini.

Bagi TBM Azka Gemilang, Saufi berkeinginan mengadakan program homeschooling dan membuka pelatihan atau kelas untuk usia putus sekolah agar dengan kemampuan dan keterampilan ini mereka bisa mendapatkan ijazah paket.

Keinginan lain Saufi adalah sebuah rencana membuka percetakan dan toko buku sendiri yang fungsinya memublikasikan buku berkualitas untuk umum sehingga pintu kegiatan literasi buku bacaan lebih mudah diakses.

Satu yang Bertumbuh

Berawal dari hadirnya TBM Azka Gemilang Siumbut-umbut, kini telah ada pula TBM di Air Batu, Kisaran, Silau Laut, Meranti, Sijabut, TBM di Medan, TBM di Belitung Barat, walaupun kegiatan utama tetap berada di Kecamatan Kisaran Timur Kelurahan Siumbut-Umbut.

TBM Azka Gemilang yang saat ini sudah menetap dan memiliki rumah sendiri di Jalan Paria, Simpang Garuda Umbut-Umbut (persis di depan Masjid Taqwa Muhammadiyah), Kisaran adalah tempat terbentuknya Komunitas Penulis Muda Asahan (Kompimas).

Kegiatan komunitas  ini membahas buku-buku yang ada di TBM Azka Gemilang untuk dijadikan bahan resensi. Kompimas berhasil menerbitkan buku antologi puisi perdananya pada tahun 2013 dengan judul “Bernapas dalam Kata.”

Kembali Meninggalkan Arti

puisi-saufi-ginting.webp
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.
Pada 02 September 2023, pegiat literasi tanpa pamrih itu pun menyelesaikan tugasnya di dunia. Ia berpulang.

Dalam perjalanan literasi, Saufi mendasari dengan penuh keikhlasan. Beliau membeli buku bekas dengan dana pribadi untuk menambah bahan bacaan di TBM demi peningkatan minat baca anak-anak di kampungnya.

Baru-baru ini, beliau juga menginisiasi kegiatan sarasehan literasi budaya yang merupakan kegiatan pertama sekali di Asahan dalam membahas literasi budaya dengan menghadirkan budayawan, guru, dosen bahasa, pustakawan, pengelola TBM, pengelola sanggar, dan pegiat literasi baca tulis. Lagi-lagi, biaya kegiatan yang dilaksanakan di TBM Azka Gemilang ini berasal dari kantong pribadi.

Selamat jalan, Pak Saufi. Semoga jejak kebaikanmu menjadi penerang abadi. Seperti harapanmu dalam sebuah wawancara beberapa waktu yang lalu saat ditanya apa dukungan yang seorang Saufi harapkan.

“Doa yang tulus ikhlas agar diri ini jauh dari siksa kubur.” 

Setelah Kepulangan

penghargaan-tbm-azka.webp

Pada 25 - 28 September 2023, TBM Azka Gemilang, taman baca yang kau dirikan dengan penuh sukacita mendapatkan penghargaan sebagai TBM dengan nilai A. Anakmu Awalul yang menggantikanmu berdiri di atas panggung itu untuk menerima sertifikat. (kutipan status facebook Muhammad Saufi Ginting yang kini dipegang sang istri, Halimah). (*)

Sumber:
  • https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/berita-detail/2471/damiri-mahmud-dan-muhammad-saufi-ginting-meraih-anugerah-pegiat-sastra-dan-literasi-sumatra-utara
  • https://web.facebook.com/saufiginting
  • https://www.indonesiana.id/read/166079/kegiatan-literasi-muhammad-saufi-ginting-memenangi-satu-indonesia-awards
  • https://www.indonesiana.id/read/166554/taman-baca-masyarakat-azka-ikhtiar-mencerahkan-dan-mengembangkan-literasi-di-asahan

Posting Komentar